Tak
semua orang suka dengan musik beraliran cadas. Iramanya yang hingar
bingar dianggap sebagai musik yang hanya membuat telinga tuli. Tapi
mulai sekarang, meskipun Anda tak menyukainya, tak ada salahnya jika
Anda memanfaatkan keberadaannya untuk meredan stres. Tak percaya ?
Penelitian terbaru yang dilansir oleh Sciencedaily bahkan menyebutkan
bahwa penggemar musik heavy metal ternyata lebih pandai meredam emosi
negatif, lebih ekspresif dan lebih bisa meluapkan kemarahannya.
Penelitian yang melibatkan 1.057 murid dari usia antara 11 dan 18
tahun dari sekolah National Academy di Amerika. Semua responden diteliti
dengan cermat hubungan mereka dengan keluarga, perilaku di sekolah,
bagaimana mereka menghabiskan waktu santai, musik kesukaan, dan jenis
media yang mereka konsumsi. “Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa
bahwa presepsi yang selama ini beredar salah. Selama ini orang
menganggap murid yang cerdas dan memiliki intelijensi tinggi cenderung
didominasi mereka yang suka musik klasik dan menghabiskan banyak waktu
untuk membaca, ” ujar Stuart Cadwallader, kepala penelitian dari Warwick
University.
Sayangnya, menurut Stuart tudi mereka yang menikmati musik heavy
metal cenderung mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan dengan
keluarga dan teman-teman mereka. Dan mereka menjadikan musik sebagai
media ‘keterbukaan’. Sebagian besar murid mengatakan mereka tidak
mempertimbangkan untuk menjadi penganut Metal sejati tapi musik heavy
metal memahami aspek spesifik kebudayaan pemuda saat ini. Dengan
menggunakan musik yang keras dan agresif, mereka bisa keluar dan lepas
dari rasa frustrasi dan kemarahan. Di sini berhasil dibuktikan bahwa
musik heavy metal atau cadas juga bisa meredekan situasi hati atau mood
yang sedang buruk. Menurut Stuart, banyak musisi aliran heavy metal juga
memiliki tingkat intelijensi tinggi seperti vokalis Iron Maiden, Bruce
Dickinson, yang selain sebagai musisi, juga berprofesi sebagai novelis
dan pilot penerbangan komersial.
0 komentar:
Posting Komentar