Masih hangat diperdebatkan para penggemar sepakbola
dunia hasil pertandingan perempat-final Liga Champions antara Barcelona
dan AC Milan, Selasa (3/4) lalu.
Pokok perhatian adalah keputusan
wasit Bjorn Kuipers memberikan penalti (kedua dalam pertandingan)
kepada tuan rumah Barcelona. Penalti diberikan karena pelanggaran lunak
Alessandro Nesta terhadap Sergio Busquets. Pro dan kontra pun
bermunculan. Banyak yang beranggapan wasit terlalu berbaik hati kepada
Barca, tetapi tidak sedikit juga yang mendukung keputusan sang pengadil.
Jika dirunut, Barcelona pernah mengalami beberapa kali kejadian kontroversial terkait keputusan wasit di Liga Champions.
Berikut lima kejadian tersebut:
CHELSEA 1-1 BARCELONA6 Mei 2009: laga kedua semi-final
|
Rivalitas Chelsea dan
Barcelona sudah dihangatkan dengan perang urat syaraf yang dilontarkan
Jose Mourinho kepada Frank Rijkaard dua musim sebelumnya. Pada
pertandingan ini, Chelsea ditangani Guus Hiddink, sebagai manajer
sementara, dan berhasil melaju ke semi-final dengan menahan imbang
Barcelona tanpa gol pada laga pertama.
Pada menit kesembilan di
Stamford Bridge, Michael Essien membawa Chelsea unggul. Setelahnya,
permainan fisik sekaligus disiplin Chelsea mampu membuat Barcelona
kesulitan mengembangkan permainan. Saat menyerang, setidaknya ada lima
kesempatan yang bisa menghasilkan penalti kepada Chelsea, mulai dari dua
kali kaus Didier Drogba yang ditarik Eric Abidal, Dani Alves
menjatuhkan Florent Malouda di dalam kotak penalti tetapi hanya
diberikan tendangan bebas, serta handball yang dilakukan Gerard Pique
dan Samuel Eto'o. Semuanya diabaikan wasit Tom Henning Ovrebo.
Andres
Iniesta mencetak gol dramatis di ujung pertandingan untuk membawa
Barcelona ke final Liga Champions berkat keunggulan gol tandang. Namun,
kemenangan itu seperti tertutupi kepemimpinan kontroversial wasit
Ovrebo.
BARCELONA 1-0 INTER 24 April 2010: laga kedua semi-final |
Pertandingan ini paling
dikenang karena ulah Sergio Busquets yang tak ubahnya bertindak seperti
seorang aktor. Barcelona menderita kekalahan 3-1 pada laga pertama di
markas Inter sehingga berjuang membalasnya di Camp Nou.
Di
pertengahan babak pertama, Busquets terjatuh setelah diterpa lengan
Thiago Motta. Alih-alih kartu kuning, rupanya wasit Franck De Bleeckere
memberikan kartu merah langsung kepada Thiago. Kejadian yang memicu
kontroversi terjadi ketika Busquets tertangkap kamera tengah mengintip
dari balik tangannya untuk melihat apakah aktingnya berhasil
mempengaruhi keputusan wasit.
Barcelona berhasil memenangi laga
ini 1-0, tetapi tetap gagal melangkah ke final. Keberpihakan wasit De
Bleeckere ditepis karena dia menganulir gol Bojan Krkic di akhir
pertandingan setelah menangkap Yaya Toure telah lebih dahulu menyentuh
bola dengan tangan. Dengan gol itu Barcelona sebenarnya dapat melaju ke
babak puncak.
BARCELONA 3-1 ARSENAL8 Maret 2011: laga kedua babak 16 besar
|
Sebelum Kuipers yang "terlalu mudah" memberikan keputusan, Massimo Busacca sudah memulainya.
Barcelona
harus membalikkan kekalahan 2-1 yang diderita dari Arsenal pada laga
pertama babak 16 besar Liga Champions musim ini. Mereka mendominasi
pertandingan dan unggul 1-0 hingga babak pertama. Keunggulan itu
dibuyarkan gol bunuh diri Sergio Busquets delapan menit setelah babak
kedua dimulai. Beberapa menit setelahnya, muncul lah kejadian
kontroversial.
Robin van Persie diberikan kartu kuning kedua
karena menendang bola meski wasit sudah meniup peluit tanda terjadi
off-side. Busacca menilai Van Persie mengabaikan peluitnya, sedangkan
penyerang andalan Arsenal itu merasa tidak mendengar bunyi peluit sampai
setelah menendang.
Apapun, keputusan wasit sudah dijatuhkan.
Tanpa sang kapten, Arsenal menyerah 3-1 setelah Barcelona berhasil
menambah dua gol tambahan dengan memanfaatkan keunggulan jumlah pemain.
REAL MADRID 0-2 BARCELONA27 April 2011: laga pertama semi-final |
Panasnya aura El Clasico
juga dirasakan Liga Champions musim lalu. Kejadian kontroversial terjadi
pada laga pertama ketika Barcelona mengalahkan tuan rumah Real Madrid
melalui dua gol Lionel Messi di pengujung pertandingan. Dua gol itu
berhasil dicetak ketika Madrid bermain dengan sepuluh orang setelah Pepe
dikartumerah wasit Wolfgang Stark karena dinilai melanggar keras Dani
Alves.
Usai pertandingan, Jose Mourinho melontarkan kecaman
pedas. "Kalau saya mengatakan kepada UEFA apa yang saya pikirkan dan
rasakan, karier saya akan berakhir saat ini. Saya hanya ingin mengajukan
satu pertanyaan yang saya harapkan bisa dijawab suatu saat nanti:
Kenapa? Kenapa Ovrebo? Kenapa Busacca? Kenapa De Bleeckere? Kenapa
Stark? Kenapa?"
Pada laga kedua yang berjalan antiklimaks, De
Bleeckere kembali melakukan keputusan kontroversial dengan menganulir
gol Gonzalo Higuain karena Javier Mascherano jatuh dihadang Cristiano
Ronaldo yang terpeleset. Laga kedua berakhir 1-1 dan Barcelona melaju ke
final.
BARCELONA 3-1 MILAN4 April 2012: laga kedua perempat-final
|
Kejadian kontroversial
terakhir terjadi dua malam lalu ketika wasit Bjorn Kuipers dengan
gampang memberikan penalti kedua untuk Barcelona setelah pelanggaran
Alessandro Nesta terhadap Sergio Busquets.
Keputusan dapat
diperdebatkan karena tendangan penjuru belum dilakukan. Apalagi terlihat
Carles Puyol berupaya menahan gerakan Nesta sebelum terjadinya
pelanggaran. Penalti berhasil dieksekusi dengan baik oleh Lionel Messi,
sama seperti penalti pertama, dan gol Andres Iniesta pada babak kedua
mengantarkan Barcelona ke semi-final.
Usai pertandingan, skuat
Milan mengeluhkan kepemimpinan wasit, antara lain seperti yang
diutarakan Clarence Seedorf. "Kalau wasit melihat ada pelanggaran
sebelum bola dimainkan, seharusnya dia menghentikan laga, seperti yang
selalu dilakukan semua wasit."
Zlatan Ibrahimovic malah menuduh
adanya konspirasi dalam menentukan pemenang pertandingan, "Kalau wasit
memberikan itu penalti, harusnya pelanggaran terhadap saya juga
diberikan penalti."